Era digital semakin memudahkan perlindungan hak cipta melalui Content Id
yang secara otomatis men-scan videos di YouTube. Meski demikian, beberapa
pertanyaan muncul dari benak video creator, bahkan Artist atau musisi yang
videonya terklaim oleh lagu ciptaan sendiri dan merasa tidak dapat dimonetisasi.
Berikut rangkuman pertanyaan dan penjelasan seputar klaim hak cipta di YouTube,
cara upload video bebas klaim hak cipta, sekaligus cara memonetisasinya.
Apakah video yang terkena klaim Content Id bisa dimonetisasi?
Video yang terkena klaim tersebut berarti sedang dimonetisasi oleh pemilik Hak
Cipta melalui aggregatornya. Perlu diketahui bahwa klaim hak cipta adalah hal
baik, menandakan kebekerjaan Content Id menemukan kecocokan referensi master
rekaman pada videos yang diupload di YouTube. Selain melindungi pemilik hak
cipta dengan pilihan blokir, klaim content id berfungsi melacak statistik dan
penayangan video terklaim.
Apakah musik reupload bisa di monetisasi?
Mereupload musik akan dimonetisasi oleh Artist atau pemegang hak cipta dari
musik tersebut, melalui aggregator musiknya. Monetasi video terklaim berlaku
untuk semua videos yang diupload di YouTube, baik oleh pemilik lagu maupun
reupload user di channel lain. Kabar lain yang melapangkan hati adalah, monetasi
berlaku pada semua channel; sudah dan belum monetize.
Apakah YouTube short kena hak cipta?
Hak cipta mengklaim videos yang diupload di YouTube, baik short maupun long
videos. Perbedaan terdapat pada monetisasi iklan, bila pada full video berdurasi
di bawah 8 menit berada di awal dan di akhir video, durasi lebih dari 8 menit
terdapat penambahan di tengah video. Sedangkan pada YouTube Shorts iklan yang
muncul berada di antara sekurang-kurangnya 5 videos.
Apakah backsound bisa kena copyright?
Copyright scanning di YouTube berfungsi untuk melindungi musik dan lagu yang
digunakan sebagai backsound. Copyright scanning akan mengklaim videos yang
mengandung lagu atau musik selama pemilik hak cipta mengaktikan Content Id
melalui aggregatornya.
Berapa detik agar tidak kena copyright?
Content Id bekerja pada musik atau lagu minimal berdurasi 30 detik untuk
dianggap sebagai audio-fingerprint, paling tidak penggunaan lagu agar tidak
terkena copyright bisa 5-15 detik.
Bagaimana cara upload video di YouTube agar tidak kena copyright?
Sebagai musisi dan Artist, copyright klaim berfungsi untuk melindungi,
mengelola, serta memonetisasi dengan cara mengaktifkan Content Id, yakni rilis
digital melalui Music Aggregator. Videos yang terklaim dan dimonetisasi
dikoleksikan penghasilannya untuk pemilik hak cipta.
Jika channel YouTube sudah monetize atau sudah menjadi YouTube Partner
Program, Artist dapat membebaskan klaim dengan cara request pelepasan klaim
ke Aggregator. Bila channel belum memenuhi syarat YouTube Partner Program
(YPP), copyright klaim berarti video sedang dimonetisasi.
Berikut beberapa cara agar video YouTube bebas dari klaim hak cipta:
-
Request pelepasan klaim pada Music Agregator
Sebagai pemilik hak cipta yang merilis lagu secara digital, pemilik hak
cipta dapat menghubungi Music Aggregator untuk melepaskan video dari
klaim. Cara ini direkomendasikan kepada pemilik channel yang sudah
monetize agar dapat memonetisasi mandiri melalui google ads. Sebaliknya,
cara ini tidak direkomendasikan kepada musisi atau Artist yang
channelnya belum monetize atau belum memenuhi syarat sebgai YouTube
Partner Program (YPP).
-
Menggunakan musik dari Audio Library yang disediakan oleh YouTube
YouTube menyediakan berbagai pilihan musik yang bebas klaim hak cipta,
creator dapat menemukannya di Audio Library pada dashboard YouTube
Studio.
-
Menggunakan musik dengan lisensi Creative Commons
Pendek
kata, musik yang berlisensi Creative Commons adalah pemberian hak
kepada seluruh content creator atau reuploder untuk menggunakannya.
Jenis lisensi yang dapat digunakan dan bebas hak cipta adalah CC BY,
yakni boleh digunakan sebagai backsound hanya cukup dengan
mencantumkan credit pemilik hak cipta.