Saturday, September 21, 2024

Auto-Generated by YouTube

Auto-Generated by YouTube


Keterangan "Auto-Generated by YouTube" adalah informasi bahwa channel Artist dibuat otomatis oleh YouTube. Lagu-lagu yang dirilis digital ke YouTube akan muncul pada hasil pencarian dengan nama "Artist - Topic".

Lagu yang dirilis melalui Music Aggregator akan tersedia di berbagai music platforms, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube. Khusus YouTube, akan didistribusikan ke beberapa kategori, misalnya YouTube Content-Id dan YouTube Music/Art Track. Dalam hal ini, YouTube Art Track adalah YouTube Music yang dapat diputar dan ditemukan di pencarian aplikasi YouTube Video dengan hasil "Artist - Topic".

Pertimbangan YouTube dalam membuat Topic Channel

  • Artists dianggap telah memenuhi syarat dan standar kualitas dari YouTube
  • Artists memiliki videos dengan banyak penonton

Thursday, September 12, 2024

Cara Posting Konten di Facebook dan Instagram Agar Suara Tidak Disenyapkan

Cara Posting Konten di Facebook dan Instagram Agar Suara Tidak Disenyapkan


Konten yang diupload di Facebook dan Instagram, baik foto maupun video yang menggunakan musik/lagu, seringkali disenyapkan karena copyright claim. Hal ini terjadi karena konten tersebut mengandung materi musik/lagu milik orang lain yang telah rilis digital dan diaktifkan audio fingerprint-nya.

Serupa Content Id di YouTube, Facebook dan Instagram menggunakan scan otomatis berbasis audio fingerprint, yakni Facebook Rights Manager. Melalui scan otomatis, Facebook Rights Manager memindai konten berdasarkan kecocokan referensi audio dengan tujuan untuk melindungi pemilik hak cipta.

Editing konten foto/video dengan audio dengan tujuan promosi lagu tidak direkomendasikan karena audio fingerprint otomatis men-scan dan mendeteksi bahwa postingan mengandung materi milik orang lain.

Cara posting konten agar suara tidak disenyapkan

  • Di Facebook dan Instagram: Menggunakan Audio Library
    Pengguna dapat menggunakan audio yang disediakan saat upload berbagai jenis postingan, baik Reels, Feed, maupun Stories. Audio library adalah hasil rilis digital oleh Music Aggregator. Selain dapat mempromosikan popularitas lagu/musik, audio library memungkinkan Artist mendapat penghasilan yang dikoleksikan oleh Facebook melalui Music Aggregator.
  • Di Facebook: Posting menggunakan link dari music streaming platforms
    Membagikan link dari berbagai music platforms dapat meningkatkan jumlah plays dan streaming serta menambah peluang meningkatkan penghasilan dari streaming platforms.

Thursday, September 5, 2024

Solusi TikTok "Suara ini tidak dilisensikan untuk penggunaan komersial”

Solusi TikTok "Suara ini tidak dilisensikan untuk penggunaan komersial”


Kendala penggunaan lagu/musik pada TikTok Sound Library dengan peringatan “This Sound Isn’t Licensed for Commercial Use” atau “Suara ini tidak dilisensikan untuk penggunaan komersial” disebabkan karena jenis akun bisnis.

Cara agar tidak ada pemberitahuan “Suara ini tidak dilisensikan untuk penggunaan komersial” saat menggunakan musik/lagu pada TikTok Sound Library adalah dengan mengganti jenis akun dari bisnis menjadi personal. Berikut merupakan langkah-langkah yang diperlukan:

  1. Tab Pengaturan & Privasi
  2. Lalu Kelola Akun
  3. Pada bagian Kontrol Akun
  4. Klik Ganti ke Akun Personal

Demikian solusi agar tetap dapat menggunakan musik favorit di TikTok, untuk mendengarkan lagu/musik secara penuh cukup dengan tab pada bagian sound, kemudian akan menuju ke TikTok Music.

Saturday, August 31, 2024

Cara Upload Video YouTube Bebas Klaim Hak Cipta

Cara Upload Video YouTube Bebas Klaim Hak Cipta


Era digital semakin memudahkan perlindungan hak cipta melalui Content Id yang secara otomatis men-scan videos di YouTube. Meski demikian, beberapa pertanyaan muncul dari benak video creator, bahkan Artist atau musisi yang videonya terklaim oleh lagu ciptaan sendiri dan merasa tidak dapat dimonetisasi. Berikut rangkuman pertanyaan dan penjelasan seputar klaim hak cipta di YouTube, cara upload video bebas klaim hak cipta, sekaligus cara memonetisasinya.

Apakah video yang terkena klaim Content Id bisa dimonetisasi?

Video yang terkena klaim tersebut berarti sedang dimonetisasi oleh pemilik Hak Cipta melalui aggregatornya. Perlu diketahui bahwa klaim hak cipta adalah hal baik, menandakan kebekerjaan Content Id menemukan kecocokan referensi master rekaman pada videos yang diupload di YouTube. Selain melindungi pemilik hak cipta dengan pilihan blokir, klaim content id berfungsi melacak statistik dan penayangan video terklaim.

Apakah musik reupload bisa di monetisasi?

Mereupload musik akan dimonetisasi oleh Artist atau pemegang hak cipta dari musik tersebut, melalui aggregator musiknya. Monetasi video terklaim berlaku untuk semua videos yang diupload di YouTube, baik oleh pemilik lagu maupun reupload user di channel lain. Kabar lain yang melapangkan hati adalah, monetasi berlaku pada semua channel; sudah dan belum monetize.

Apakah YouTube short kena hak cipta?

Hak cipta mengklaim videos yang diupload di YouTube, baik short maupun long videos. Perbedaan terdapat pada monetisasi iklan, bila pada full video berdurasi di bawah 8 menit berada di awal dan di akhir video, durasi lebih dari 8 menit terdapat penambahan di tengah video. Sedangkan pada YouTube Shorts iklan yang muncul berada di antara sekurang-kurangnya 5 videos.

Apakah backsound bisa kena copyright?

Copyright scanning di YouTube berfungsi untuk melindungi musik dan lagu yang digunakan sebagai backsound. Copyright scanning akan mengklaim videos yang mengandung lagu atau musik selama pemilik hak cipta mengaktikan Content Id melalui aggregatornya.

Berapa detik agar tidak kena copyright?

Content Id bekerja pada musik atau lagu minimal berdurasi 30 detik untuk dianggap sebagai audio-fingerprint, paling tidak penggunaan lagu agar tidak terkena copyright bisa 5-15 detik.

Bagaimana cara upload video di YouTube agar tidak kena copyright?

Sebagai musisi dan Artist, copyright klaim berfungsi untuk melindungi, mengelola, serta memonetisasi dengan cara mengaktifkan Content Id, yakni rilis digital melalui Music Aggregator. Videos yang terklaim dan dimonetisasi dikoleksikan penghasilannya untuk pemilik hak cipta.

Jika channel YouTube sudah monetize atau sudah menjadi YouTube Partner Program, Artist dapat membebaskan klaim dengan cara request pelepasan klaim ke Aggregator. Bila channel belum memenuhi syarat YouTube Partner Program (YPP), copyright klaim berarti video sedang dimonetisasi.

Berikut beberapa cara agar video YouTube bebas dari klaim hak cipta:

  1. Request pelepasan klaim pada Music Agregator
    Sebagai pemilik hak cipta yang merilis lagu secara digital, pemilik hak cipta dapat menghubungi Music Aggregator untuk melepaskan video dari klaim. Cara ini direkomendasikan kepada pemilik channel yang sudah monetize agar dapat memonetisasi mandiri melalui google ads. Sebaliknya, cara ini tidak direkomendasikan kepada musisi atau Artist yang channelnya belum monetize atau belum memenuhi syarat sebgai YouTube Partner Program (YPP).

  2. Menggunakan musik dari Audio Library yang disediakan oleh YouTube
    YouTube menyediakan berbagai pilihan musik yang bebas klaim hak cipta, creator dapat menemukannya di Audio Library pada dashboard YouTube Studio.
  3. Menggunakan musik dengan lisensi Creative Commons
    Pendek kata, musik yang berlisensi Creative Commons adalah pemberian hak kepada seluruh content creator atau reuploder untuk menggunakannya. Jenis lisensi yang dapat digunakan dan bebas hak cipta adalah CC BY, yakni boleh digunakan sebagai backsound hanya cukup dengan mencantumkan credit pemilik hak cipta.


Tuesday, August 27, 2024

Pertanyaan Seputar Klaim Hak Cipta di YouTube

Pertanyaan Seputar Klaim Hak Cipta di YouTube


Video creator sering kali menjumpai berbagai isu terkait hak cipta lagu pada video yang diupload ke YouTube. Umumnya, isu tersebut mengkhawatirkan para video creators karena membuat kontennya tidak dapat di-monetisasi. Berikut rangkuman berbagai pertanyaan dan penjelasan seputar hak cipta di YouTube.

Apa itu klaim hak cipta YouTube?

Klaim hak cipta di YouTube merupakan cara untuk menegaskan dan menjalankan aturan hukum terhadap pelanggaran hak cipta, bertujuan untuk melindungi pemilik hak cipta dari penyalahgunaan konten, baik berupa foto, audio, maupun video.

Setiap pemilik hak cipta di YouTube dapat melakukan permintaan penghapusan terhadap video yang dianggap melanggar melalui Content Id, sistem identifikasi otomatis untuk mendeteksi dan mengelola hak cipta. Content Id bekerja berdasarkan kesamaan konten dengan cara scanning, apabila terdapat kecocokan maka akan terklaim Content Id.

Apa yang dimaksud copyright lagu?

Lagu-lagu yang dirilis digital dan diaktifkan Content Id-nya akan mengandung copyright, hal ini bertujuan untuk melindungi hak pemilik lagu. Dengan cara ini, setiap video yang diupload ke YouTube dan mengandung lagu ber-copyright akan otomatis terklaim. Copyright claim berbeda dengan permintaan penghapusan, karena bukan merupakan bentuk teguran pelanggaran hak cipta.

Apa yang terjadi jika video terkena Copyright?

Copyright claim adalah pertanda baik, merupakan bentuk kebekerjaan Content Id dalam mendeteksi dan menemukan kecocokan referensi master rekaman dalam videos.

Pada video terklaim copyright, ada tiga opsi yang dapat dipilih sebagai langkah tindakan:
  • Memblokir, bertujuan agar video tidak dapat diputar dan ditonton.
  • Memonetisasi, bertujuan untuk menempatkan iklan pada videos terklaim dan dikoleksikan penghasilannya untuk pemilik hak cipta. Sejauh ini menjadi tindakan yang paling banyak direkomendasikan dan diambil oleh YouTube dan pemilik hak cipta karena selain melindungi juga dapat menghasilkan revenue lewat iklan.
  • Melacak, untuk memantau data statistik penayangan pada videos terklaim.

Kenapa ada iklan di YouTube yang belum dimonetisasi?

Semua videos yang terklaim copyright dapat dimonetisasi dengan menempatkan iklan, termasuk pada channel yang belum monetise atau bukan merupakan YouTube Partner Program.

Kenapa saat upload video di YouTube ada tulisan hak cipta?

Pada saat uploading, YouTube menerapkan scanning otomatis lewat audio-fingerprint untuk memastikan video tidak mengandung materi ber-copyright milik orang lain. Jika terdapat kecocokan referensi maka akan muncul sebagai konten ber-copyright.

Cara Melihat Siapa yang mengklaim hak cipta di YouTube?

Klaim hak cipta dapat dilihat melalui YouTube studio, pada halaman konten di bagian bawah keterangan judul. Dengan mengarahkan cursor ke bagian copyright terdapat informasi tetang siapa pemilik copyright, serta tindakan apa yang akan diambil. Selain itu, klaim hak cipta juga dapat dilihat publik lewat embed yang muncul pada bagian bawah kolom deskripsi video.

Saturday, August 10, 2024

Tentang TikTok Sound Library

Tentang TikTok Sound Library


Banyak lagu sampai tren viral berasal dari sini. Serupa Instagram Musik, TikTok Sound Library adalah tempat berbagai musik dan lagu bagus sarat kualitas dikumpulkan dalam satu katalog melalui fitur media sosial. Bedanya bila Instagram Musik melekat pada Instagram dan Facebook, fitur satu ini sudah terdeteksi dari namanya, TikTok.

Tentu masih jelas dalam benak bagaimana Kita Bikin Romantis milik Maliq & D'Essenstials menjadi musik latar paling banyak dijumpai di linimasa dengan berbagai versi postingan dan kreativitas masing-masing user. Belum lama ini, Dari Planet Lain Sal Priadi juga tak kalah terang-terangan merebut perhatian. Sedikit ke belakang, Aku, Kamu dan Samudera dari Band Punk-Rock Rebellion Rose memutus stigma konvensional bahwa band atau musisi yang layak harus melalui jalur major label.

Tidak hanya lagu, pada fitur TikTok Sound Library juga terdapat efek suara yang sedang trending, juga potongan lip-sync milik content creator lain. Melihat hal ini, ada peluang besar musik dan efek suara berpengaruh pada jangkauan audience postingan yang lebih luas.

Cara menggunakannya juga relatif mudah.
  1. Pilih konten foto maupun video yang akan diupload
  2. Klik "Add Sound" pada bagian atas layar
  3. Tampilan akan secara otomatis menuju ke halaman Sound Library
  4. Pada halaman ini ada beberapa pilihan, mulai dari rekomendasi musik dan lagu yang booming, musik-musik favorit yang sudah kita simpan, sekaligus pencarian manual judul dan nama Artist sesuai keinginan
  5. Pilih Sound yang akan dipakai sebagai music background

Dengan semakin berkembangnya era digital, TikTok Sound Library menjadi bagian penting dalam penyebarluasan konten, baik sebagai user, content creator, maupun musisi dan Artist yang menghendaki kontennya mendarat di mata banyak penonton layar smart phone. Perihal durasi juga dapat dipilih menyesuaikan foto atau video yang akan diupload, mulai dari 15 detik, 60 detik, hingga 10 menit.

Semua musik dan lagu yang terdapat pada TikTok Sound Library merupakan hasil dari konten musik yang didistribusikan oleh Music Agregator. Selain menyediakan dan mendistribusikan ke berbagai platforms media sosial, mereka juga mendistribusikan ke platform music streaming terkenal seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan lain-lain.

Saturday, August 3, 2024

Kenapa TikTok Penting Untuk Musisi

Kenapa TikTok Penting Untuk Musisi


TikTok secara meyakinkan menjadi salah satu media sosial paling berpengaruh saat ini. Setidaknya hingga April 2024, aplikasi dari perusahaan teknologi ByteDance ini bertengger di posisi 5 besar media sosial paling populer dengan 1,52 miliar pengguna aktif bulanan worldwide, hanya berada di bawah Facebook dengan 3,08 miliar, YouTube 2,5 miliar, Instagram 2 miliar, dan WhatsApp 2 miliar. Namun demikian, TikTok menjadi yang terbanyak global dalam hal rata-rata penggunaan harian, mencapai 95 menit/hari.

Zhang Yiming, pendiri ByteDance merupakan penggila teknologi. Tak heran lewat kejelian dan kecermatannya mengolah ilmu pengetahuan yang digelutinya, terutama AI (Artificial Intellegence), TikTok yang didirikan pada 2017 lalu terus merangsak naik, terlebih setelah pada 2018 ByteDance mengakuisisi aplikasi video ternama asal Eropa: Musical.ly. Pergerakan TikTok begitu kentara apalagi bila dilihat dari rentang usia para user, di USA misalnya, lebih dari setengahnya berada di kisaran 18-34 tahun, hanya 14% saja yang berusia 55 tahun atau di atasnya.

Agaknya para kompetitor perlu memasang 'mata tambahan' pada aplikasi video pendek yang semakin hari semakin digemari para penggunanya ini. Bagaimana tidak, fitur-fitur TikTok tergolong menarik, variatif, up to date, dan menyasar banyak bidang, dari marketplace, afiliator, hingga musik.

Fitur yang akan jadi sasaran kali ini adalah TikTok Sound Library, katalog musik yang berasal dari pendistribusian lagu-lagu milik Artist dan Musisi melalui Music Aggregator. Serupa Instagram Music pada Instagram dan Facebook, TikTok Sound Library merupakan salah satu 'nyawa' dari platform berbasis video pendek ini. Banyak tren yang kemudian viral bersinggungan langsung dengan fitur ini, sebut saja dancing, lip-sync, meme, hingga parodi.

Dampak sosiologis yang tak kalah menggemparkan tak lain bagaimana TikTok Sound Library memperlebar sekaligus memusatkan pandangan hingga perilaku audience dengan kemampuan 'lintas-wilayah'. Masih jelas dalam ingatan, pemilihan presiden menggunakan platform ini sebagai media kampanye lewat lagu fenomenalnya Oke Gas. Meskipun demikian, tentu saja presiden yang kemudian terpilih tidak serta merta hanya sebagai akibat dari lagu.

Berbeda dengan Instagram Music, TikTok Sound Library menawarkan durasi yang lebih bervariasi dan lebih panjang, mulai dari 15 detik, 60 detik, hingga 10 menit. Fitur yang mudah digunakan dengan hanya klik 'Add Sound' pada bagian atas layar ketika user mengupload konten.

Bila bumi yang berisi percakapan mengesankan dengan pasangan, kalau memang ada, merupakan pusat tata surya, Zhang Yiming lewat ByteDance dan Tiktok barangkali setidak-tidaknya telah menyulap TikTok Sound Library sebagai pusat pandangan dan perilaku manusia di era digital.




Ad Placement